Fenomena alam super langka ini nantinya akan terlihat dari wilayah Indonesia. Penyebab Gerhana Matahari Cincin terlihat dari Indonesia karena wilayahnya yang dilalui oleh bayangan antumbra saat Bulan tepat berada di depan Matahari.
Gerhana Matahari Cincin ini masuk ke dalam kategori siklus saros 132 yang merupakan gerhana ke-46 dari total 71 gerhana. Nantinya gerhana ke-47 akan terjadi di 5 Januari 2038 atau sekitar 18 tahun mendatang.
Beberapa kota di Indonesia yang dapat melihat fase Gerhana Matahari Cincin ini antara lain Padang, Riau, Batam, Singkawang, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Utara, dan sebagian Kalimantan Timur.
Puncak Gerhana Matahari Cincin akan dimulai dari Sabang, Aceh pada pukul 10.03 WIB. Untuk Merauke, Papua, akan terjadi sekitar pukul 14.37 WIT.

Sedangkan puncak Gerhana Matahari Cincin paling awal di Sabang, Aceh terjadi pada pukul 11.49 WIB. Puncak paling akhir dari Gerhana Matahari Cincin di Jayapura terjadi pada pukul 15.51 WIT.
Tidak dijelaskan dengan pasti bagaimana pergerakan Bumi akan terganggu dengan Gerhana Matahari Cincin yang terjadi pada 26 Desember 2019 mendatang. Mengenai dampak apa yang mempengaruhi, nantikan hingga Gerhana Matahari Cincin terjadi ya.
Almanak Islam 1441 H mencantumkan bahwa pada Kamis, 26 Desember 2019 M, akan terjadi Gerhana Matahari. Secara global gerhana ini merupakan Gerhana Matahari Cincin (GMC). Namun di Indonesia hanya beberapa kota saja yang dapat melihatnya sebagai Gerhana Matahari Cincin. Beberapa kota lainnya hanya bisa menyaksikannya sebagai Gerhana Matahari Sebagian saja (GMS).
Gerhana matahari cincin terjadi saat bumi berada di titik terdekat dari matahari sedangkan bulan berada di titik terjauh dari bumi, sehingga piringan bulan tampak lebih kecil dari pada piringan matahari. Sinar matahari masih terlihat dari bumi namun berupa cincin melalui bayangan yang disebut antumbra. Dengan kata lain, Gerhana Matahari Cincin terjadi jika posisi matahari, bulan dan bumi segaris dan ukuran piringan bulan 95%-99% lebih kecil dibandingkan dengan ukuran piringan matahari. Berikut gambar gerhana matahari cincin:
Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019 akan dimulai dari semenanjung arab, berlanjut ke India, Sri Lanka, Indonesia, Singapura, Malaysia, sebagian kecil wilayah FIlipina, dan berakhir di lautan Pasifik.
Di Indonesia, pada 26 Desember 2019, gerhana teramati sebagai gerhana matahari cincin (GMC) di 7 provinsi, yaitu:
Aceh (Singkil, Simeuleu)
Sumatra Utara (Labuanbatu Selatan, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Padangsidempuan, Sibolga)
Riau (Bengkalis, Rokan Hulu, Siak, Kepulawan Meranti)
Kepulauan Riau (Karimun, Bintan, Kota Tanjungpinang, Kota Batam)
Kalbar (Bengkayang, Kapuas Hulu, Landak, Pontianak, Kota Singkawang)
Kalimantan Timur (Berau)
Kalimantan Utara (Tanjung Selor)
Di Indonesia, permukaan matahari yang tertutup bulan pada gerhana ini antara 33.986% s.d 94.117%. Kontak Awal Gerhana di Indonesia antara jam 10:03:06 – 12:34:27 WIB, Pertengahan Gerhana antara jam 11:49:34 – 13:51:22 WIB, Kontak Akhir Gerhana antara jam 13:48:56 – 15:00:07 WIB.
Berbeda dengan gerhana bulan, pada gerhana matahari ada perbedaan waktu antara satu lokasi dengan lokasi lainnya. Hal ini disebabkan bulan bergerak mengelilingi bumi dan bumi juga berotasi. Selama gerhana matahari terjadi, bayangan bulan akan bergerak menyapu sebagian daerah dipermukaan bumi dengan sangat cepat kearah timur, kecepatannya ~1670 km/jam. Inilah penyabab pada gerhana matahari ada perbedaan waktu antara satu lokasi dengan lokasi lainnya.
Pada saat gerhana baik matahari atau bulan, di sunnah-kan untuk melaksanakan ibadah gerhana, meliputi takbir, salat dan khutbah gerhana serta bershadaqah. Dengan demikian penting diketahui kapan waktu gerhana matahari pada tiap-tiap lokasi.
Berikut link download data gerhana matahari 513 kota di 34 Provinsi Indonesia. Data meliputi jam phase-phase gerhana, jenis gerhana, obskurasi (ketertutupan), magnitude dan durasi gerhana.
. Provinsi Aceh
2. Provinsi Sumatera Utara
3. Provinsi Sumatera Barat
4. Provinsi Riau
5. Provinsi Jambi
6. Provinsi Sumatera Selatan
7. Provinsi Bengkulu
8. Provinsi Lampung
9. Provinsi Bangka Belitung
10. Provinsi Kep. Riau
11. Provinsi DKI Jakarta
12. Provinsi Jawa Barat
13. Provinsi Banten
14. Provinsi Jawa Tengah
15. Provinsi Jawa Timur
16. Provinsi Yogyakarta
17. Provinsi Bali
18. Provinsi NTB
19. Provinsi NTT
20. Provinsi Kalimantan Barat
21. Provinsi Kalimantan Tengah
22. Provinsi Kalimantan Selatan
23. Provinsi Kalimantan Timur
24. Provinsi Kalimantan Utara
25. Provinsi Sulawesi Utara
26. Provinsi Sulawesi Tengah
27. Provinsi Sulawesi Selatan
28. Provinsi Sulawesi Tenggara
29. Provinsi Gorontalo
30. Provinsi Sulawesi Barat
31. Provinsi Maluku
32. Provinsi Maluku Utara
33. Provinsi Papua
34. Provinsi Papua Barat
Sumber:
https://www.hitekno.com